BisnisFair.com – Mengatur arus kas atau cash flow merupakan salah satu kunci utama agar bisnis kecil bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan. Banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang terjebak dalam masalah keuangan bukan karena kurangnya penjualan, melainkan karena tidak mampu mengelola arus kas dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa tips praktis mengatur cash flow agar bisnis kecil tetap sehat dan terhindar dari krisis keuangan:
1. Pisahkan Uang Pribadi dan Bisnis
Kesalahan yang paling sering terjadi di kalangan pelaku UMKM adalah mencampur uang pribadi dengan uang bisnis. Padahal, kebiasaan ini bisa mengacaukan pencatatan keuangan dan membuat pelaku usaha sulit mengetahui kondisi keuangan bisnis secara riil.
“Pisahkan rekening bisnis dan pribadi sejak awal. Dengan begitu, kita bisa lebih disiplin dan mudah melacak arus masuk dan keluar uang,” ujar Dika, pemilik bisnis kuliner di Jakarta.
2. Buat Catatan Keuangan Harian
Meskipun bisnis masih berskala kecil, pencatatan keuangan harian sangat penting. Mulai dari pendapatan, pengeluaran operasional, hingga biaya tak terduga harus dicatat secara rinci. Saat ini, sudah banyak aplikasi pencatatan keuangan gratis yang memudahkan pelaku usaha.
3. Atur Pembayaran dengan Tepat Waktu
Pastikan semua tagihan dan kewajiban pembayaran dilakukan tepat waktu. Keterlambatan pembayaran bisa merusak cash flow karena dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan operasional justru terhambat.
4. Kelola Stok Barang dengan Bijak
Bagi bisnis yang bergerak di bidang perdagangan, manajemen stok sangat berpengaruh pada cash flow. Hindari menumpuk terlalu banyak stok yang belum tentu laku, karena akan mengikat modal dalam jangka waktu panjang.
5. Siapkan Dana Darurat Bisnis
Tidak hanya individu, bisnis kecil juga perlu memiliki dana darurat. Tujuannya, untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak atau situasi tak terduga seperti kenaikan harga bahan baku atau penurunan penjualan.
6. Lakukan Forecasting Cash Flow
Perencanaan arus kas jangka pendek dan panjang sangat diperlukan. Dengan melakukan forecasting, pelaku usaha bisa memprediksi kondisi keuangan bisnis di masa depan, termasuk mengantisipasi potensi kekurangan kas.
7. Tingkatkan Penagihan Piutang
Jangan biarkan piutang menumpuk terlalu lama. Pastikan pelanggan yang berutang segera melunasi pembayaran sesuai tenggat waktu yang disepakati. Piutang yang mengendap lama berpotensi mengganggu likuiditas bisnis.
8. Evaluasi dan Review Berkala
Lakukan evaluasi arus kas secara berkala, minimal setiap akhir bulan. Dengan begitu, pemilik bisnis bisa segera mengetahui jika ada kebocoran atau ketidakseimbangan keuangan dan mengambil langkah perbaikan.
Mengatur cash flow yang sehat tidak hanya akan menjaga kelangsungan bisnis kecil, tetapi juga membuka peluang ekspansi di masa depan. Dengan manajemen keuangan yang baik, pelaku UMKM bisa lebih leluasa mengambil peluang bisnis baru dan menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
Bagi Anda yang sedang merintis usaha kecil, mulailah dari langkah-langkah sederhana di atas agar bisnis terus berkembang dan memiliki pondasi keuangan yang kuat.